Jumat, 18 Januari 2013

MOTIVASI HIDUP BERKAH

                MOTIVASI HIDUP BERKAH 

Tiga Saringan Berkah

Ada orang yang berkata, “Ini hidup gue, jadi suka-suka gue dong menjalani hidup.” Ada juga orang yang berkata, “Hidup cuma sekali, puas-puasin aja, gak usah terlalu banyak aturan.” Memang, setiap orang punya pilihan hidup dan hidup juga hanya sekali. Tetapi bukan berarti hidup menjadi bebas tanpa atauran. Mengapa? Karena hidup di dunia ini sebenarnya bukanlah hidup yang sesungguhnya. Kehidupan yang sejati justru setelah kita mati.


Tiga Saringan Hidup
Di dunia ini tugas utama kita adalah mengumpulkan bekal. Pendek waktunya, paling lama mungkin 100 tahun. Namun waktu yang pendek ini menentukan kehidupan kita nanti, bahagia atau sengsara sepanjang masa. Pastikan semua yang kita lakukan bisa dijadikan bekal untuk kembali ke rumah nenek moyang kita yang asli (Adam dan Hawa) yaitu Surga.

Sungguh rugi apabila yang kita lakukan mendapat bayaran atau pengharagaan di dunia, tetapi tidak bisa dijadikan bekal untuk kehidupan nanti. Bagaimana agar perbuatan atau akivitas kita bisa menjadi bekal? Ada tiga saringan yang perlu kita lakukan. Pertama, pastikan Allah SWT mencintai perbuatan itu. Jangan sembarang berbuat, yakini dan pastikan kehalalan atau kebolehan apa yang kita lakukan.

Walau manfaat berlipat namun bila perbuatan itu haram, tidak perlu banyak pertimbangan dan pertanyaan, langsung tinggalkan. Menjadi pialang saham mungkin bisa membuat Anda kaya raya, namun karena diharamkan maka tinggalkanlah. Buat apa kaya raya di dunia tetapi itu membuat kita disiksa di dalam neraka.

Saringan kedua, bekerjalah sesuai prioritas. Kita harus menentukan atau menyusun prioritas dalam hidup. Jangan selalu berkata “ya” terhadap semua ajakan orang lain karena boleh jadi itu tidak sesuai dengan prioritas hidup kita. Milikilah arah hidup yang jelas agar Anda bisa menentukan prioritas hidup. Orang yang tidak bisa menentukan prioritas, dia tidak akan bisa menjadi ahli apapun.

Atau kalau menggunakan istilah agama lakukanlah yang wajib dulu, kemudian yang sunnah. Sekali-kali boleh mengerjakan yang mubah, usahakan tinggalkan yang makruh dan benar-benar tinggalkan yang haram. Jangan sampai Anda sibuk sedekah (sunnah) namun tidak mau membayar hutang yang jatuh tempo (wajib). Sibukkan diri kita dengan hal-hal yang wajib dan sunnah saja dalam hidup ini.

Saringan ketiga, asas manfaat. Ingat ya, asas manfaat dilakukan setelah asas kesatu dan kedua sudah terpenuhi, jangan terbalik. Manfaat yang diperoleh tidak harus dalam bentuk harta atau sesuatu yang tampak. Berusahalah memastikan bahwa apa yang kita lakukan memberi manfaat baik bagi kita maupun kepada orang yang berinteraksi dengan kita.

Biasakanlah menggunakan tiga saringan ini sebelum kita melakukan aktivitas,